
Sekawanan lebah mematikan telah menewaskan lebih dari 40 orang dan melukai lebih dari 1.600 orang lainnya di sebelah utara China. Menurut keterangan dari pemerintah Provinsi Shaanxi setidaknya 37 pasien dalam kondisi kritis atau serius di rumah sakit.
Luka akibat serangan lebah itu terlihat seperti lubang berwarna gelap pada kulit korban, layaknya luka akibat terkena peluru. Beberapa kota, seperti Angkang, Hanzhong, dan Shangluo, menjadi kota terburuk akibat dari serangan lebah mematikan itu dalam tiga bulan terakhir, seperti dilansir surat kabar the Daily Mail, Jumat (4/10).
Warga China menyebut lebah itu dengan nama ‘hu feng’ dan para ahli setempat percaya pelakunya adalah lebah raksasa Asia atau tawon mandarinia, yang tumbuh hingga lima sentimeter dengan panjang penyengat bisa mencapai enam sentimeter.
Sengatan serangga itu sangat beracun dan dapat menyebabkan syok Anafilaksis, suatu reaksi alergi berat terjadi secara tiba-tiba dan dapat menyebabkan kematian, serta gagal ginjal.
Satu korban mengatakan kepada media lokal bahwa semakin Anda berlari, maka lebah itu semakin ingin mengejar Anda. Beberapa korban dikabarkan bahkan dikejar hingga sekitar 200 meter oleh serangga mematikan itu.
Pihak berwenang telah mengerahkan sebuah tim medis khusus dan melatih lebih banyak tenaga medis untuk mengobati korban. Pejabat Kota Ankang mengatakan bahwa petugas pemadam kebakaran telah menghilangkan sarang lebah.
Pemerintah provinsi mengatakan lebah memiliki sifat agresif ketika mereka kawin dan bermigrasi, biasanya terjadi pada September dan Oktober. Cuaca hangat dan kering pada tahun ini telah berkontribusi atas keganasan serangan dari para lebah.
Salah satu korban, hanya diketahui bernama Mu, mengatakan dia telah menghabiskan waktu selama dua bulan di rumah sakit untuk menjalani 13 kali dialisis atau proses perpindahan molekul terlarut dari suatu campuran larutan yang terjadi akibat difusi pada membran semi-permeabel.
Dia mendapat 200 sengatan dan tidak bisa menggerakkan kakinya. Dia mengatakan kepada kantor berita milik pemerintah China Xinhua bahwa lebah itu sangat mengerikan.
“Mereka menyengat tepat di kepala saya dan menutupi kaki saya. Tiba-tiba saya tersengat dan saya tidak bisa bergerak. Bahkan sekarang, kaki saya diliputi dengan lubang sengatan,” kata Mu.
Direktur Jenderal Pusat Penelitian Hokkaido untuk Kehutanan dan Institut Penelitian Produk Hutan Hokkaido, Shunichi Makino, mengatakan sebagian besar kematian disebabkan oleh alergi terhadap racun.
“Sangat sulit untuk mencegah terjadinya serangan karena sarang lebah biasanya berada di temapt tersembunyi,” ucap Shunichi. “
Tinggalkan Balasan