
Mengikuti kasus kopi maut sianida yang merenggut nyawa Mirna memang tak ada habisnya. Kabar terbaru mengenai kasus ini yang kami cari melalui kata kunci sidang kopi maut Jessica Okezone mengatakan bahwa sidang ke-25 ditunda hingga Senin mendatang.
Sidang kasus tewasnya Wayan Mirna Salihin akhrinya kembali ditunda oleh Hakim Ketua Kisworo hingga 26 September mendatang.
“Karena waktu sudah malam, tidak memungkinkan sidang dilanjutkan. Maka, sidang dilanjutkan pada Senin, 26 September 2016 mendatang,” katanya saat menutup sidang ke 24 di PN Jakpus, Jalan Bungur, Kemayoran, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).
Dalam persidangan ke-25 ini pihak Jaksa Penuntut Umum (JPU) diberikan kesempatan oleh majelis hakim untuk menghadirkan satu sakti yang pada sidang sebelumnya sempat tertunda. Kesempatan yang sama juga diberikan oleh hakim pada kubu Jessica.
“Saya beri kesempatan, pagi untuk penasihat hukum dan siang untuk saksi jaksa yang sempat tertunda,” lanjutnya.
Tim penasihat hukum terdakwa, Jessica Kumala Wongsi dan JPU sepakat dengan keputusan ketua majelis hakim untuk menunda sidang hingga Senin, 26 September 2016.
“Saya masih ada satu yang mulia,” ujar Ketua tim penasihat hukum Jessica, Otto Hasibuan.
Ditanya mengenai saksi ahli yang akan dihadirkan JPU, mereka menjawab masih dalam tahap konfirmasi. Pasalnya hingga saat ini dirinya belum menerima kepastian.
“Baik yang mulia, kemarin saksi ada tiga yang pending, yaitu saksi yang dari Australia, tapi belum terkonfirmasi mana yang datang,” kata JPU Ardito Muwardi.
Mendengar hal itu, kasus kopi sianida ditutup oleh hakim ketua dengan mengetuk palu dan akan dilanjutkan pada hari Senin 26 September mendatang.
Pada sidang ke-24 kasus kopi sianida, jaksa penuntut umum (JPU) mendapat kesempatan untuk menggali keterangan ahli patologi forensik asal Australia, Richard Byron Collins.
“Ahli konsultan patologi forensik?” tanya Arditho kepada Richard di PN Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2016).
Richard pun lalu menceritakan pengalamannya di dunia forensik. Diawali dengan pernyataan bahwa ia membuka praktik pribadi, dan mengaku sudah pernah bekerja bagi pemerintah dan militer di Australia.
“Saya sudah lakukan 11 ribu pemeriksaan (autopsi),” terangnya.
Richard sendiri mengaku sudah menangai 30 kali kasus kematian yang melibatkan racun sianida. Dari jumlah tersebut, lima diantaranya ialah kasus sianida masuk melalui mulut.
“Pernah mengerjakan 30 kasus di mana sianida memainkan peran. Karena dihirup dan lima kasus sianida masuk mulut,” sambungnya.
Selanjutnya, Richard ditanya oleh Arditho mengenai kasus yang spesifik seperti masuknya siadina melalui minuman. Richard pun menanggapi akan menjawab berdasarkan literatur yang ia ketahui.
“Belum pernah. Tidak ini (keterangan) didasarkan kematian oleh sianida. Juga penelaahan literatur. Kasus yang dibahas di sini kasus yang sangat spesifik. Saya memang belum punya kasus seperti ini, tapi pada dasarnya kasus yang disebabkan oleh sianida pada dasarnya sama,” tandasnya.
Bagi Anda yang penasaran bagaimana akhir dari kasus sianida ini, maka dapat menonton berita di televisi. Bagi yang ingin mengikuti kasus ini secara up to date maka dapat melihat melalu tautan berikut sidang kopi maut Jessica Okezone.
Tinggalkan Balasan